1. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetahui strain gauge dan prinsip kerjanya
- Mengetahui aplikasi dari strain gauge
- Mampu membuat rangkaian menggunakan aplikasi strain gauge
A. Strain Gauge
Sensor resistif adalah
sensor yang bilamana ada suatu besaran fisika yang mengenainya, maka
resistansinya akan berubah (R-nya berubah). Contohnya sensor strain-gauge,
sensor ini adalah sensor gaya dan tekanan; apabila dikenai gaya atau tekanan
maka bentuknya akan berubah, perubahan bentuknya ini menyebabkan resistansinya
berubah pula.
Pada rangkaian timbangan digital yang dibuat dengan aplikasi proteus 8,
saya menggunakan
prinsip jembatan Wheatstone. Pada salah satu variabel
tahanannya bisa divariasikan tergantung dari pengaruh strain gauge
sehingga digunakan potensio untuk mewakilkan sensor strain gauge pada
rangkaian jembatan wheatstone tersebut.
Sebuah strain gauge atau pengukur tekanan mekanis, sangat sensitif terhadap perubahan gaya mekanik. Sensor strain gauge adalah sensor yang digunakan untuk mengukur berat atau beban dari suatu benda dalam ukuran besar. Sensor strain gauge ini sering diaplikasikan pada jembatan timbang mobil atau alat ukur berat dalam skala besar. Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain induksi beban .
Gambar 1. Konfigurasi Strain Gauge
Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana
konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya
sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk
grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm;
yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan
350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan
tahanan 500, 1000, dan 1000 ohm.
Strain gauge menunjukan perubahan tahanan ΔR/R yang dihubungkan dengan strain ε dalam arah grid diekspresikan oleh :
Sg adalah factor gauge atau konstanta kalibrasi untuk gauge. Factor Sg selalu lebih kecil dari sensitivitas alloy metallic Sa
karena konfigurasi grid dari gauge dengan konduktor transverse lebih
kecil responsifnya ke strain axial dari pada konduktor lurus uniform.
Grafik Output Sensor Strain Gauge
Gambar 2. Grafik output Strain Gauge
Keluaran gauge strain ΔR/R biasanya dikonversikan ke sinyal tegangan
dengan jembatan wheatstone.Apabila gauge tunggal dipakai dalam satu
lengan, tegangan keluarannya adalah.
Sehingga diperoleh
Tegangan masukan dikontrol oleh ukuran strain gauge dan tahanan awal gauge. Hasilnya sensitivitas sebagai berikut :
Aplikasi Strain Gauge Pada Jembatan Wheatstone
Gambar 3. Pembacaan Strain Gauge
Rumus dasar Jembatan Wheatstone :
Gambar 4. Rangkaian Strain Gauge
Analog
to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah
sinyal-sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat
memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara
cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesifikasi yang harus
diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan tegangan.
Gambar 5. Konfiguasi IC ADC0804
Diagram konfigurasi pin ADC0804 ditunjukkan pada gambar, Pin
11 sampai 18 (keluaran digital) adalah keluaran tiga keadaan, yang dapat
dihubungkan langsung dengan bus data bilamana diperlukan. Apabila CS (pin 1)
atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin 11 sampai 18 akan mengambang (high
impedanze), apabila CS dan RD rendah keduanya, keluaran digital akan muncul
pada saluran keluaran. Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu
konversi, CS harus rendah. Bilamana WR menjadi rendah, konverter akan mengalami
reset, dan ketika WR kembali kepada keadaan high, konversi segera dimulai.
Konversi detak konverter harus terletak dalam daereh
frekuensi 100 sampai 800kHz. CLK IN ( pin 4) dapat diturunkan dari detak
mikrokontroller, sebagai kemungkinan lain, kita dapat mempergunakan pembangkit
clock internal dengan memasang rangkaian RC antara CLN IN ( pin 4) dan CLK R (
pin 19). Pin 5 adalah saluran yang digunakan untuk INTR, sinyal selesai
konversi. INTR akan menjadi tinggi pada saat memulai konversi, dan akan aktif
rendah bila konversi telah selesai. Tepi turun sinyal INTR dapat dipergunakan
untuk menginterupsi sistem mikrokontroller, supaya mikrokontroller melakukan
pencabangan ke subrutine pelayanan yang memproses keluaran konverter. Pin 6 dan
7 adalah masukan diferensial bagi sinyal analog. A/D ini mempunyai dua ground,
A GND (pin 8) dan D GND ( pin10). Kedua pin ini harus dihubungkan dengan
ground. Pin 20 harus dihubungkan dengan catu daya +5V. Pada A/D 0804 merupakan
tegangan referensi yang digunakan untuk offset suatu keluaran digital maksimum.
Dengan persamaan sebagai berikut:
Vin
(volt)
|
Data
Digital (biner)
|
Data
Digital (desimal)
|
0,000
|
0000
0000
|
0
|
0,0196
|
0000
0001
|
1
|
0,0392
|
0000
0010
|
2
|
…
|
…
|
…
|
5
|
1111
1111
|
255
|
Gambar 6. Tabel Konversi dari analog ke digital
A/D ini dapat dirangkai untuk menghasilkan konversi secara
kontinu. Untuk melaksanakannya, kita harus menghubungkan CS, dan RD ke ground
dan menyambungkan WR dengan INTR. Maka dengan ini keluaran digital yang kontinu
akan muncul, karena sinyal INTR menggerakkan masukan WR. Pada akhir konversi
INTR berubah menjadi low, sehingga keadaan ini akan mereset konverter dan mulai
konversi.
Hal-hal yang
juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang
dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi,
pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya. Ada
banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam
perancangan adalah jenis Successive Approximation Convertion (SAR)
atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan
tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.
CARA KERJA ADC0804
Pertama-tama
chip select ( CS ) diaktifkan dahulu dengan cara memberikan logika nol, apabila
ADC yang dipakai hanya satu maka cukup hubungkan saja kaki CS ke ground,
sehingga ADC akan selalu dalam keadaan aktif. Kemudian Start of Conversion (
SOC ) dilakukan dengan mememberi logika High-Low-High pada kaki WR. Setelah
menerima kondisi tersebut, ADC 0804 mulai melakukan konversi yang memerlukan
waktu sekitar 64 periode sinyal denyut pada kaki clock. Setelah proses konversi
selesai , ADC akan memberikan logika nol pada kaki INTR yang akan menginterupsi
mikrokontroller, sehingga mikrokontroller tahu bahwa proses konversi telah
selesai. Berikutnya mikrokontroller mulai mengambil data hasil konversi yang
telah selesai, untuk mengambil data mikrokontroller harus meberikan logika nol
terlebih dulu pada kaki RD. setelah logika nol diterima oleh kaki RD, akan
mengakibatkan penyangga ( tristate buffer ) pada DB0-DB7 “membuka”, sehingga
data hasil konversi bisa diambil oleh mikrokontroller.
C. IC 74LS243Sebagai ouput dari IC ADC0804
D. Seven Segment
Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital
Gambar 7. Seven segment
E. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam
suatu rangkain elektronika.
Gambar 8. Resistor
F. Kapasitor
Berfungsi untuk menghilangkan riak yang tersisa setelah
gelombang disearahkan oleh diode bridge
Gambar 9. Kapasitor
G. Switch Berfungsi sebagai saklar
Gambar 10. Saklar
H. Baterai
Sebagai sumber arus DC.
Gambar 11. Baterai
3. Alat dan bahan [kembali]- IC ADC0804
Gambar 12. IC ADC0804
- IC 74LS243
Gambar 13. IC 74LS243 - Seven Segment
Gambar 14. Seven Segment
- ResistorGambar 15. Resistor
- Kapasitor
Gambar 16. Kapsitor
- SwitchGambar 16. Switch
- Baterai
Gambar 17. Baterai
Gambar 18. Rangkaian Aplikasi Strain Gauge
Rangkaian Strain gauge
tersusun seperti jembatan wheatstone yang terdapat 3 buat resistor dan satu
lagi merupakan sebuah potensiometer. Rangkaian ini terhubung ke IC ADC0804 sebagai
input analog, IC ADC0804 akan mengubah besaran analog dari pembacaan strain
gauge kedalam besaran digital. Nantinya hasil yang telah dikonversi menjadi
digital akan dikirimkan ke 2 buah IC 74LS243. IC ini dihubungkan dengan dua
buah seven segmen yang satu sebagai puluhan dan yang satu lagi sebagai satuan. Setiap
perubahan tekanana akan merubah nilai resistansi, nilai perubahan resistansi
pada strain gauge diwakili dengan menggunakan potensiometer, jadi semakin nilai
besar perubahan potensio maka nilai yang terbaca pada seven segmen juga akan
besar, begitu sebaliknya.
7. Link Download [kembali]
1. Video Simulasi
Download File
2. File Rangkaian
Download File
3. Data sheet Strain Gauge
Download File
4. HTML
Download File









Tidak ada komentar:
Posting Komentar